Rabu, 22 November 2017

Cerpen: Rasa Takut Yang Menghantuiku

Di hari yang cerah aku bangun dari tidurku mentari pagi tersenyum padaku burung- burung bernyanyi riang seakan memanggilku tuk ikut bernyanyi bersama mereka, ku ambil handuk dan ku sandar kan di bahuku aku bergegas ke kamar mandi, hari itu aku bersemangat berangkat ke sekolah karna guruku telah berjanji akan mengajak  anak kls ku NOBAR, aku bersama teman-teman ku melihat film hantu-hantu an yang berjdul ’’DANUR’’, sebenarnya dari awal aku sudah takut tapi berhubung nggk pelajaran kalo lihat fim mngkanya aku jadi semangat berangkat ke sekolah aku sampai di sekolah, bersama teman-teman aku masuk ke kelas yang berada di ujung, kls 8a itulah kelas ku, smbil menunggu guruku datag aku bercerita tentang film itu setiap anak berbeda pendapat tentang film itu, ada yang bilang tidak menyeramkan sama sekali ada juga yang berpendapat sangat menyeramkan tapi bagiku yang namanya film horor pasti mrnyeramkan apapun judulnya, tak lama kai brcerita2 tentang film itu guruku datang
film itu mulai di putar, dari awal film itu di putar aku sudah tak mau melihatnya Aku hanya mendengarkan suaranya, mendengarnya saja aku takut apalagi melihat film itu,semakin lama film semakin seram sja suara pintu tertiup angin aku tak suka mendengarnya, dan ketika film itu akan berakhir hati ku memaksaku melihat film itu, aku melihatnya; dan begitu aku melihatnya seketika itu juga aku menjerit  AAAAA..........., Aku menjerit se kencang2 nya, sesosok pocon yang menyeramkan terlihat jelas di layar yang tepat berada di depan ku, akhirnya film itu berakhir juga, hati ku sangat lega,
bel sekolah berbunyi 2 kali menandaan pelajaran berakhir dan berganti jam pelajaran.....
waktu istirahat tiba tak ada stupun dari teman2 ku yang pergi jajan ke kantin semuanya asyik membicarakan tentang film tadi, aku bersama 2 temanku Anggi dan Risma sma sekali tk tertarik membahas film itu....
bel sekolah berbunyi menandakan waktu istirahat delesai,,,, guru mapal selanjutnya datang dengan wajah seramnya dia membuat anak kelasku tidak ada yang berani berbicara lagi, jangankan bicara berbisik saja tidak ada yang berani,,
Untuglah bel sekolah segera berbunyi tiga kali KRING........KRING......KRING......, menandakan waktu pulang telah tiba, aku bergegas pulang tak menghiraukan teman-teman ku yang lagi2 membahas tentang film itu lagi..
Dengan bantuan sepeda ku akhirnya aku sampai di rumah ku, aku sangat letih dan ingin rasanya aku menutup mataku, tapi bayangan wajah pocong itu selalu terlintas di pikiran ku, aku tak berani kemana2 sampai2 aku ingin menutup ke dua kelopak mataku saja aku tak berani sampai-sampai mandi pun aku meminta ibu menungguku.
Jam di kamar ku menunjukkan angga 4,, itu saatnya aku pergi mengaji, dengan rasa takut yang masih menempel di diriu aku perge ke kamar mandi , ibuku sudah tak mau lagi menemaniku ke kamar mandi, bak seoran atlet aku mandi hanya 7 menit tak kurang dan tak lebih.....
Ketika malam hari tiba aku di rumah seorang diri, ayah dan ibuku pergi entah kemana, biangnya cuman sebentar tapi sampai jarum jam menunjukkan angka 9 orang tuaku tak kunjung pulang, aku melihat tv sendirian dengan bayangan wajah pocong yang menyeramkan masih berada di pikiran ku,,
 Hari semakin larut suasana sehabis turun hujan turut serta mengganggu ku, suara katak yang sedang bernyanyi bagai paduan suara tingkat internasional, semakin membuat rasa takut ku menjadi-jadi, orang tuaku pun tak kunjung pulang , sampai aku terdidur di depan tv. Tak lama aku tertidur aku mendengar suara ketukan pintu TOK.. TOK.. TOK.., sambil kudengar suara seorang perempuan memanggil- mqnggil namaku, itu semakin membuat rasa takutku ta kunjung hilang malah semakin membuat aku takut, sekilas terlntas di oikiran ku nanti kalau aku membuka pintu rumahku yang ku temui bukanlah seseorang yang normal melalinkan perempua yang berambut panjang menyeramkan, aku berusaha menghilangkan pikiran itu, dan dengan tangan yang bergemetar aku membuka pintu rumah ku,, dan ternyata itu adalah...... orang tuaku, aku melanjutkan menonton tv bersama ayahku, ibuku telah tidur , aku pun telah mengantuk , aku pergi ke kamarku, setelah aku di kamar kedua kelopak mataku memaksaku untuk menutupnya, tapi bayangan wajah seram pocong itu masih terlintas di pikiranku, aku mencoba menutup mata, tapi hati ku memaksa ku tuk tak menutup mataku. Semakin lama aku semakin takut, tak berpikir panjang aku pun lari ke kamar ibuku,tak lupa guling dan selimut kesayangan ku yang selalu menemaniku setaip malam ikut serta bersamaku, aku pun tidur bersama ibuku.

Karya : Jihan Dhinar/8A
Dibuat untuk melengkapi tugas TIK Semester Ganjil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buwuh ke pak faza

 Kali ini saya akan mengupload foto keren dari pak faza.